Tulisan ini tidak selesai.
Terburai, tercecer, tergeletak di atas lantai.
Seperti sekam padi di pinggiran lautan anai.
Tulisan ini untukmu.
Bait ke satu, tentang bagaimana kita bertemu.
Bait kedua, tentang bagaimana sudut pandangku berbicara.
Bait ketiga, tentang tulisan ini yang tidak akan pernah ada akhirnya.
Tulisan ini tentangku.
Karena bagaimanapun juga semua tentang diriku.
Tentang aku yang menyukai rona merah yang menyebar ramah di pipimu,
Tentang aku yang berharap rona itu untukku.
Tulisan ini tidak pernah tentangmu.
Karena aku tahu bulan sabit di bibirmu hanya terbit sesekali waktu.
Dan keseluruhannya bukan ketika aku mengucap rindu.
Tulisan ini tidak pernah selesai.
Tidak akan pernah, hanya akan tercecer dan terburai di lantai.
Karena cerita kita hanyalah sebuah andai.
Tentangku dan tentangmu, bahkan tidak pernah dimulai.
Depok, 25 Juni 2014