Kau tahu, di suatu tempat, di belahan dunia ini yang bahkan aku yakin kau tidak tahu, ada seseorang yang menunggumu, terkadang sambil melakukan sesuatu, terkadang hanya berdiam diri, menajamkan telinga, berharap bahwa kalau dia menolehkan kepalanya yang cantik, dia akan melihatmu datang, barangkali berjalan kaki, ataupun syukurlah, jika kau membawa seekor kuda poni.
Aku sangat yakin bahwa gadis itu menunggu untuk ditemukan, bukannya menunggu untuk sebuah kesia-siaan. Gadis itu, dalam penantiannya yang panjang ketika sedang tidak melakukan apa-apa, membuka matanya lebar-lebar dan memastikan dirinya tidak berkedip, karena takut bahwa kalau dia menutup matanya, walaupun hanya sepersekian detik, dia akan kehilangan momen ketika kau berjalan menuju ke arahnya. Bagaimanapun juga, perjumpaan pertama memang sangat menakjubkan, bukan ?
Dalam penantiannya itu, gadis itu melakukan banyak hal, akan tetapi nyaris separo waktunya dihabiskannya dengan mengarang cerita, di dalam kepalanya, tentang bagaimana, ataupun kapan, kau akan muncul begitu saja di depannya. Dia adalah gadis yang baik dan mengarang cerita adalah sedikit hal yang bisa dilakukannya dengan sempurna, selain kesabarannya yang terkadang tampak tersia-sia.
Gadis itu hanya tersenyum, kebanyakan adalah campuran senyum muram dan pengharapan, akan tetapi ketika semua orang menanyakan keputusannya untuk menunggumu yang bahkan dia tidak tahu kau siapa, senyum pengharapan itu benar-benar mengisi ekspresi wajahnya, membuat semua orang hampir yakin bahwa yang sedang dilakukannya itu memang layak dilakukan, kendati ketika mereka sudah jauh dari gadis itu, pendapat mereka tak jarang berubah begitu saja. Dan mereka akan kembali menanyai gadis itu, mendapatkan jawaban yang sangat memuaskan, merasa teryakinkan, tapi toh semeter kemudian berubah pikiran. Gadis itu kembali tersenyum muram, entah bagaimana tahu bahwa terkadang sia-sia berusaha meyakinkan semua orang. Lagipula, bukankah begitulah dunia ? Semua orang memandang dan menghakimi, tapi hanya sedikit sekali yang benar-benar mengerti. Dan aku dengan bangga bisa menyebutkan bahwa gadis itu termasuk bagian orang yang sedikit itu.
Akan tetapi gadis itu berpendapat bahwa tidak ada salahnya mengatakan kepada semua orang bahwa menunggu memang layak untuk dilakukan, kendati bukan salahnya pula, kebanyakan orang akan berpendapat sebaliknya.
Ah ya, kau bertanya siapa gadis itu ? Gadis itu bisa siapa saja, bukan ? Sosok yang kau lihat setiap hari, seseorang yang setiap hari tertawa bersamamu, atau sosok yang benar-benar belum pernah kau temui karena garis takdir kalian belum cukup panjang untuk bersentuhan dan bersilangan.
Dan di mana gadis itu ? Bukankah tadi sudah kukatakan kalau gadis itu ada di suatu tempat, dan yakinlah bahwa dia memang benar-benar berada di suatu tempat.
Dan kapan dia datang ? Hei kau, bukankah sudah jelas, dia menunggumu, dia menanti untuk ditemukan dan pekerjaanmu lah untuk menemukan.
Dan mengapa dia menunggu ? Pertanyaan bagus. Kenapa tidak kau tanyakan padanya kalau kalian bertemu ? Kurasa dia akan memberimu jawaban bagus, jawaban yang sama seperti yang diberikannya pada semua orang, akan tetapi kalau kau sudah membaca ini semua dan ditambah sedikit keberuntungan, aku yakin kau akan mampu memahaminya. Bagaimanapun juga, gadis itu menunggumu, dan walanpun mungkin jawabannya pada awalnya terdengar aneh atau bahkan menggelikan, pada suatu saat yang tepat kau akan tahu bahwa karena itulah kalian bersama, dan karena itulah kau bisa menemukannya, dan karena itulah …. alasannya.
Sragen, 30 Januari 2013